pikiran tak mampu memberi alasan
sedih dan senang datang
sedih ingin dihilangkan
senang ingin terus dikenang
beberapa waktu akan mengurangi sedih
tetapi tetap teringat
beberapa waktu menjadi pemisah senang
hingga hilang rasanya
aku tak dapat menolak yang datang
atau menahan yang pergi
datang dan pergi karena Dia
sadarilah dengan sadar
temukan hikmah
hiduplah lebih baik
itu saja
Tampilkan postingan dengan label Mauna puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mauna puisi. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 23 Juli 2016
Sabtu, 08 Agustus 2015
Seperti Itu
Aku senang jika kau senang
Jika kau sedih, aku tak senang
Dan aku tak ingin
Jadi sebab kesusahan apalagi kesedihan
Jika kau sedih, aku tak senang
Dan aku tak ingin
Jadi sebab kesusahan apalagi kesedihan
Jumat, 12 Juni 2015
Romadhon
Kemurahan berlimpah dari-Nya
Adalah Romadhon namanya
Berlomba-lomba manusia di dalamnya
Mengharap ampunan-Nya
Berlipat-lipat pahalanya
Siapa yang tak menginginkannya?
Dengan sarana puasa
Tahan lapar dan dahaga
Bau tidak enak itu bagimu
Tapi tidak dihadapan-Nya
Minyak kasturi pun tak mampu menandinginya
Bau mulut orang puasa di surga-Nya
Adalah Romadhon namanya
Berlomba-lomba manusia di dalamnya
Mengharap ampunan-Nya
Berlipat-lipat pahalanya
Siapa yang tak menginginkannya?
Dengan sarana puasa
Tahan lapar dan dahaga
Bau tidak enak itu bagimu
Tapi tidak dihadapan-Nya
Minyak kasturi pun tak mampu menandinginya
Bau mulut orang puasa di surga-Nya
Puasa
Bibir, sebutlah nama-Nya dalam segala maha
Adalah puasa perintah-Nya
Arahkan pada manusia beriman
Menahan lapar dan dahaga
Isi dengan ibadah
Inginkan pahala berlipat ganda
Sampaikan pada derajat taqwa
Adalah puasa perintah-Nya
Arahkan pada manusia beriman
Menahan lapar dan dahaga
Isi dengan ibadah
Inginkan pahala berlipat ganda
Sampaikan pada derajat taqwa
Rabu, 10 Juni 2015
Selasa, 09 Juni 2015
Ku Tulis Tentangmu
Dari aku menulis
Ku tulis tentangmu
Kata-kata pendek
Tak sampai tepian
Terhenti di tengah
Atau hanya satu kata
Denganmu
Aku isi waktu
Sampai pejam mata
Denganmu
Aku bercerita
Tentang rasa atau cita
Bahkan cipta
Mungkin juga hanya angan belaka
Denganmu
Aku merenung
Tentang salah atau noda
Bahkan dosa
Hampura karenanya
Denganmu
Aku bertanya
Untuk apa aku ada?
Dan karenanya aku berdoa
Jalan lurus aku berada
Kabulkan
Semoga
Ku tulis tentangmu
Kata-kata pendek
Tak sampai tepian
Terhenti di tengah
Atau hanya satu kata
Denganmu
Aku isi waktu
Sampai pejam mata
Denganmu
Aku bercerita
Tentang rasa atau cita
Bahkan cipta
Mungkin juga hanya angan belaka
Denganmu
Aku merenung
Tentang salah atau noda
Bahkan dosa
Hampura karenanya
Denganmu
Aku bertanya
Untuk apa aku ada?
Dan karenanya aku berdoa
Jalan lurus aku berada
Kabulkan
Semoga
Senin, 08 Juni 2015
Seperti itu
Itu
Motivasi
Satuan puluhan ratusan ribuan
Orang
Tulisanku harus bisa, Itu
Aku
Penuh kepedihan
Samakan dengan binatang
Jangan!
Cinta
Nama orang atau rasa
Terkenal pada masanya
Sangat disuka remaja
Aku juga
Pedih sedih perih
Lihat siapa yang bawa
Gembira ceria bahagia
Kapan aku menemukannya
Aku ingin memulainya
Seperti Itu
Motivasi
Satuan puluhan ratusan ribuan
Orang
Tulisanku harus bisa, Itu
Aku
Penuh kepedihan
Samakan dengan binatang
Jangan!
Cinta
Nama orang atau rasa
Terkenal pada masanya
Sangat disuka remaja
Aku juga
Pedih sedih perih
Lihat siapa yang bawa
Gembira ceria bahagia
Kapan aku menemukannya
Aku ingin memulainya
Seperti Itu
Sibuk, tak tolak tak elak
Semua berjalan tak seperti rencana
Tiba-tiba kesibukan datang
Mengusik ketenangan
Memunculkan kegaduhan
Sungguh aku tak suka karenanya
Hanya itu ungkapan rasa
Karena tak bisa ku tolak
Tak dapat ku elak
Lalu harus bagaimana?
Pertanyaan yang apakah perlu aku jawab
Mungkin memang bukan rencanaku
Tapi merekalah yang merencanakan
Rencanaku tinggal wacana
Rencana mereka mengusik ketenanganku, kesibukan
Janganlah kau pusing untuk memikirkan
Kesibukan, jalanilah!
Tak bisa kau tolak
Tak dapat kau elak
Tiba-tiba kesibukan datang
Mengusik ketenangan
Memunculkan kegaduhan
Sungguh aku tak suka karenanya
Hanya itu ungkapan rasa
Karena tak bisa ku tolak
Tak dapat ku elak
Lalu harus bagaimana?
Pertanyaan yang apakah perlu aku jawab
Mungkin memang bukan rencanaku
Tapi merekalah yang merencanakan
Rencanaku tinggal wacana
Rencana mereka mengusik ketenanganku, kesibukan
Janganlah kau pusing untuk memikirkan
Kesibukan, jalanilah!
Tak bisa kau tolak
Tak dapat kau elak
Minggu, 07 Juni 2015
Wajah yang ku ingat
Cemberut manyun
Wajah itu kau tunjukkan padaku
Saat kau dan aku bertemu
Dan tak ada sapaan
Kau akan datang
Saat kau membutuhkan
Setelah itu kembali hampa
Sejenak itu yang terpikirkan
Sejenak itu yang kurasakan
Padahal itu juga yang kau rasakan
Kau telah membantu
Kau telah menolong
Hanya aku tak mampu mengingat
Atau sekedar senyum dan sapa
Cemberut manyun
Hanya wajah itu yang kuingat
Akankah senyum
Akankah ceria
Akankah sapa
Wajah yang akan kuingat darimu
Wajah itu kau tunjukkan padaku
Saat kau dan aku bertemu
Dan tak ada sapaan
Kau akan datang
Saat kau membutuhkan
Setelah itu kembali hampa
Sejenak itu yang terpikirkan
Sejenak itu yang kurasakan
Padahal itu juga yang kau rasakan
Kau telah membantu
Kau telah menolong
Hanya aku tak mampu mengingat
Atau sekedar senyum dan sapa
Cemberut manyun
Hanya wajah itu yang kuingat
Akankah senyum
Akankah ceria
Akankah sapa
Wajah yang akan kuingat darimu
Kamis, 04 Juni 2015
Hanya zuhud
Udara
Indera
Air
Tiap saat kunikmati
Hasil kebun, ternak serta ikan
Ada untuk makan
Syukur
Benci miskin
Kufur?
Ingin sejahtera
Makmur
Aamiin
Syukur
Usaha
Hidup seribu tahun
Ibadah
Mati setelah itu
Hanya zuhud
Indera
Air
Tiap saat kunikmati
Hasil kebun, ternak serta ikan
Ada untuk makan
Syukur
Benci miskin
Kufur?
Ingin sejahtera
Makmur
Aamiin
Syukur
Usaha
Hidup seribu tahun
Ibadah
Mati setelah itu
Hanya zuhud
Hati benci atau cinta
Angin berhembus
Menbesarkan atau mematikan
Api yang membakar kayu
Kadar itu yang tentukan
Api membakar kayu
Hanguskan jadi arang hitam
Abu sekalian karena bencinya
Atau puisi yang tuliskan
Cinta kayu pada api
Sama-sama akan menghilang
Keduanya pada akhirnya
Apakah cinta?
Memberikan segala keinginannya
Manisnya kembang gula
Memanjakannya
Belikan apa maunya
Sehingga tak bisa bepijak
pada kedua kakinya
Apakah benci?
Menyuruhnya bekerja
Rasakan getir
Mengurus sendiri keperluannya
Menggapai maunya dengan usahanya
Sehingga tahu arti nikmat dan menghargai
Menurutmu benci
Aku bilang cinta
Menurutmu cinta
Aku bilang menjerumuskan
Tak ada yang tahu isi hati
Hanya Allah dan dirinya
Hati-hati dengan hati
Maka jagalah hati
Menbesarkan atau mematikan
Api yang membakar kayu
Kadar itu yang tentukan
Api membakar kayu
Hanguskan jadi arang hitam
Abu sekalian karena bencinya
Atau puisi yang tuliskan
Cinta kayu pada api
Sama-sama akan menghilang
Keduanya pada akhirnya
Apakah cinta?
Memberikan segala keinginannya
Manisnya kembang gula
Memanjakannya
Belikan apa maunya
Sehingga tak bisa bepijak
pada kedua kakinya
Apakah benci?
Menyuruhnya bekerja
Rasakan getir
Mengurus sendiri keperluannya
Menggapai maunya dengan usahanya
Sehingga tahu arti nikmat dan menghargai
Menurutmu benci
Aku bilang cinta
Menurutmu cinta
Aku bilang menjerumuskan
Tak ada yang tahu isi hati
Hanya Allah dan dirinya
Hati-hati dengan hati
Maka jagalah hati
Senin, 29 Desember 2014
Maafkan Aku
Maafkan aku
Dustai diri sendiri
Kata-kata yang ingkar
Lain kemarin lain sekarang
Lain pula esok hari
Maafkan aku
Tempatnya salah itu kuakui
Hanya bisa berusaha
Maka luruskan jika bengkok
Sinari jika gelap
Angkatlah jika terjerumus
Ingatkan jika lupa
Hanya ingin disisi kebenaran
Dustai diri sendiri
Kata-kata yang ingkar
Lain kemarin lain sekarang
Lain pula esok hari
Maafkan aku
Tempatnya salah itu kuakui
Hanya bisa berusaha
Maka luruskan jika bengkok
Sinari jika gelap
Angkatlah jika terjerumus
Ingatkan jika lupa
Hanya ingin disisi kebenaran
Mimpi Tinggi
Kami mimpi tinggi
Makmur dan sejahtera negeri ini
Jahiliyah musnah dari sini
Hukum tegak dan adil pasti
Yaa, anta . . .
Jangan sengsarakan saudaramu
Korupsi, penuhi nafsu harta
Jangan durhakai ibu pertiwi
Mengeruk kandungannya tanpa tahu
tata
Rusak alam tak kau perbaiki
Jangan bohongi kami
Dengan tak kau tepati janji
Hukum jangan kau mainkan sesukanya
Dengan sogokan uang atau balas budi
menyesatkan
Negeri ini kami cintai
Alamnya indah dan melimpah
Kamu yang diberi amanah
Jangan kau khianat
Wahai, pemuda . . .
Sedang apa kamu?
Negeri ini butuh kamu
Bangkitlah kemudian bangun negeri
ini
Di tanganmu negeri ini akan maju
Kami mimpi tinggi
Akankah tetap jadi mimpi?
Atau mimpi yang jadi nyata
Pemuda jawablah itu
Untuk Indonesia
Senin, 03 November 2014
Aku sukamu
Ketika kau suka, aku disampingmu
Ketika kau duka, aku jauh darimu
Karena aku sukamu, bukan dukamu
Ketika kau duka, aku jauh darimu
Karena aku sukamu, bukan dukamu
Jumat, 03 Oktober 2014
Siapa yang tentukan?
Aku benar . . .
mungkin kamu salah
Aku menang
berarti kamu kalah
Siapa yang menentukan?
Bila tidak ada
Aku sum'ah
dan kamu takkan pernah terima
Alamlah yang akan rusak
Syetan tertawa senang
Aku dan kamu tak dapat apa-apa
mungkin kamu salah
Aku menang
berarti kamu kalah
Siapa yang menentukan?
Bila tidak ada
Aku sum'ah
dan kamu takkan pernah terima
Alamlah yang akan rusak
Syetan tertawa senang
Aku dan kamu tak dapat apa-apa
salah . . . teman
Aku telah salah . . .
memilihmu menjadi temanku
harusnya pasangan hidupku
maafkan aku
bukan tidak mau didekatmu
tapi aku harus pergi
mencari tulang rusukku
untuk diriku sendiri
memilihmu menjadi temanku
harusnya pasangan hidupku
maafkan aku
bukan tidak mau didekatmu
tapi aku harus pergi
mencari tulang rusukku
untuk diriku sendiri
Rabu, 24 September 2014
calistung
Aku diajari membaca tulisan
Tapi aku tak bisa membaca keadaan
Aku diajari menulis tangan
Tapi aku tak bisa membuat karangan
Aku diajari menghitung angka
Tapi aku tak bisa menerapkan dalam kenyataan
Tunjukkan kegunaan calistung.
Tapi aku tak bisa membaca keadaan
Aku diajari menulis tangan
Tapi aku tak bisa membuat karangan
Aku diajari menghitung angka
Tapi aku tak bisa menerapkan dalam kenyataan
Tunjukkan kegunaan calistung.
Kali
Kali terakhir bersama dirimu
Barangkali otakku tak mampu mengingat
Hanya dipinggir kali yang kuingat
Berulangkali kau tersenyum
Sehingga berkali-kali aku serasa ringan
Itulah kenangan terakhir kali
Kali ini . . .
Aku datangi kali itu
Untuk yang kesekian kali
Kali-kali aku bisa melepasmu
Membebaskan diriku sekali saja
Lanjutkan hidup kali lebih bahagia
Barangkali otakku tak mampu mengingat
Hanya dipinggir kali yang kuingat
Berulangkali kau tersenyum
Sehingga berkali-kali aku serasa ringan
Itulah kenangan terakhir kali
Kali ini . . .
Aku datangi kali itu
Untuk yang kesekian kali
Kali-kali aku bisa melepasmu
Membebaskan diriku sekali saja
Lanjutkan hidup kali lebih bahagia
Tak lagi sama
Berhadapan saling pandang
Kau katakan lewat kanan
Aku ikuti maumu
Tapi kenapa tidak bersama?
Kau katakan maju
Aku ikuti maumu
Tapi kenapa tidak sejalan?
Apakah maumu juga untukku
Atau aku salah mengerti maumu
Maumu dan mauku tak lagi sama
Kau katakan lewat kanan
Aku ikuti maumu
Tapi kenapa tidak bersama?
Kau katakan maju
Aku ikuti maumu
Tapi kenapa tidak sejalan?
Apakah maumu juga untukku
Atau aku salah mengerti maumu
Maumu dan mauku tak lagi sama
Senin, 22 September 2014
Kembalilah ke tubuhku
Tersungging dibalik kelambu
Ku fokuskan pandanganku
Ku tatap dirimu
Ku bangunkan kesadaran
Bahwa ini adalah kenyataan
Bunga mawar telah mekar
Dan aku yang akan memetiknya
Ketika waktunya tepat
Lewat ali-ali emas
Kau tulang rusukku
Bengkok sudah jadi sifatmu
Aku takkan meluruskannya
Ku terima seperti itu
Kembalilah pada tempatmu
Tubuhku
Ku fokuskan pandanganku
Ku tatap dirimu
Ku bangunkan kesadaran
Bahwa ini adalah kenyataan
Bunga mawar telah mekar
Dan aku yang akan memetiknya
Ketika waktunya tepat
Lewat ali-ali emas
Kau tulang rusukku
Bengkok sudah jadi sifatmu
Aku takkan meluruskannya
Ku terima seperti itu
Kembalilah pada tempatmu
Tubuhku
Langganan:
Postingan (Atom)