Senin, 29 Desember 2014

Maafkan Aku

Maafkan aku
Dustai diri sendiri
Kata-kata yang ingkar
Lain kemarin lain sekarang
Lain pula esok hari
Maafkan aku
Tempatnya salah itu kuakui
Hanya bisa berusaha
Maka luruskan jika bengkok
Sinari jika gelap
Angkatlah jika terjerumus
Ingatkan jika lupa
Hanya ingin disisi kebenaran

Mimpi Tinggi

Kami mimpi tinggi
Makmur dan sejahtera negeri ini
Jahiliyah musnah dari sini
Hukum tegak dan adil pasti

Yaa, anta . . .
Jangan sengsarakan saudaramu
Korupsi, penuhi nafsu harta
Jangan durhakai ibu pertiwi
Mengeruk kandungannya tanpa tahu tata
Rusak alam tak kau perbaiki
Jangan bohongi kami
Dengan tak kau tepati janji
Hukum jangan kau mainkan sesukanya
Dengan sogokan uang atau balas budi menyesatkan

Negeri ini kami cintai
Alamnya indah dan melimpah
Kamu yang diberi amanah
Jangan kau khianat

Wahai, pemuda . . .
Sedang apa kamu?
Negeri ini butuh kamu
Bangkitlah kemudian bangun negeri ini
Di tanganmu negeri ini akan maju

Kami mimpi tinggi
Akankah tetap jadi mimpi?
Atau mimpi yang jadi nyata
Pemuda jawablah itu
Untuk Indonesia

Senin, 03 November 2014

Aku sukamu

Ketika kau suka, aku disampingmu
Ketika kau duka, aku jauh darimu
Karena aku sukamu, bukan dukamu

Jumat, 03 Oktober 2014

Siapa yang tentukan?

Aku benar . . .
mungkin kamu salah
Aku menang
berarti kamu kalah
Siapa yang menentukan?
Bila tidak ada
Aku sum'ah
dan kamu takkan pernah terima
Alamlah yang akan rusak
Syetan tertawa senang
Aku dan kamu tak dapat apa-apa

salah . . . teman

Aku telah salah . . .
memilihmu menjadi temanku
harusnya pasangan hidupku
maafkan aku
bukan tidak mau didekatmu
tapi aku harus pergi
mencari tulang rusukku
untuk diriku sendiri

Rabu, 24 September 2014

calistung

Aku diajari membaca tulisan
Tapi aku tak bisa membaca keadaan
Aku diajari menulis tangan
Tapi aku tak bisa membuat karangan
Aku diajari menghitung angka
Tapi aku tak bisa menerapkan dalam kenyataan
Tunjukkan kegunaan calistung.

Kali

Kali terakhir bersama dirimu
Barangkali otakku tak mampu mengingat
Hanya dipinggir kali yang kuingat
Berulangkali kau tersenyum
Sehingga berkali-kali aku serasa ringan
Itulah kenangan terakhir kali

Kali ini . . .
Aku datangi kali itu
Untuk yang kesekian kali
Kali-kali aku bisa melepasmu
Membebaskan diriku sekali saja
Lanjutkan hidup kali lebih bahagia

Tak lagi sama

Berhadapan saling pandang
Kau katakan lewat kanan
Aku ikuti maumu
Tapi kenapa tidak bersama?
Kau katakan maju
Aku ikuti maumu
Tapi kenapa tidak sejalan?
Apakah maumu juga untukku
Atau aku salah mengerti maumu
Maumu dan mauku tak lagi sama

Senin, 22 September 2014

Kembalilah ke tubuhku

Tersungging dibalik kelambu
Ku fokuskan pandanganku
Ku tatap dirimu
Ku bangunkan kesadaran
Bahwa ini adalah kenyataan

Bunga mawar telah mekar
Dan aku yang akan memetiknya
Ketika waktunya tepat
Lewat ali-ali emas

Kau tulang rusukku
Bengkok sudah jadi sifatmu
Aku takkan meluruskannya
Ku terima seperti itu
Kembalilah pada tempatmu
Tubuhku

Langit berbintang

Aku memandang . . .
Langit berbintang dimalam panjang
Disertai angin yang tak bersimpati
Selimuti badan dengan dingin

Aku harap . . .
Kau memandang langit berbintang
Dari balik jendela kamar
Agar angin dingin tak sentuh kulitmu

Walau kau tak sanggup ku pandang
Tinggalkan kenangan
Terpaku di dinding hati
Diselimuti angin dingin
Namun kau dan aku memandang . . .
Langit berbintang yang sama

Indahkan hidupku

Hadirmu indahkan hidupku
Tersenyum dan tertawa
Wajahmu bercahaya
Bahagiakan diriku
Waktu berlalu begitu cepat saat bersamamu
Namun ku takkan bosan
Hilang lelah letih
Ketika bertemu denganmu
Kau kembalikan semangatku
Kau alasan aku hidup
Penuh arti

Kamis, 18 September 2014

Lepas dan bebas

Rasa takut ini
Ikat pikiran tak berdaya
Terbatasi sulit bergerak
Hati terkungkung menelikung
Bagaimana kuungkapkan rasa takut ini?
Agar aku lepas

Ampuni aku . . .
Masih meminta yang belum kumiliki
Belum lepas dan bebas pikiran ini
Selalu memikirkan materi dunia
Tolonglah . . .
Tunjukkan mana yang benar?
Bebas dan lepaskan pikiran ini

Senin, 15 September 2014

Tetesan air

Pohon telanjang
Kehilangan daun di musim kemarau
Kedinginan dan rapuh
Ranting jatuh tersentuh angin
Kulit pucat kering keriting
Menahan dahaga
Menunggu mega
Memang waktu kini menderita
Tapi juga ada saat nanti bahagia
Ketika mega meneteskan air mata
Bukan kesedihan
Tuk melepaskan dahaga
Menumbuhkan daunnya

Bila

Bila muda maka aku akan berkarya
Bila sehat maka aku semangat
Bila luang maka aku berjuang
Bila hidup maka aku sejahterakan negeri ini

Minggu, 14 September 2014

Kerlip kecil

Adalah angin . . .
Tak terlihat tapi terasa
Memaksa dedaunan menari
Saling bergesekan mengikuti sorongan
Ciptakan alunan suara alam
Dan aku . . .
Takkan terlihat
Takkan berasa
Hilang tenggelam oleh zaman
Bila tak ada manfaat

Bahwa bulan . . .
Didampingi bintang-bintang
Entah menempel atau menggantung di langit malam?
Cahayanya lembut menerangi
Sedangkan bintang hanya kerlip kecil
Seakan menunggu redupnya
Sesungguhnya bulan itu hanyalah cermin
Bercahaya karena menerima sinar matahari
Bulan tampak lebih terang dari bintang
Padahal bintanglah yang bersinar
Dan matahari itu bintang
Sungguh mata bisa menipu
Suruh anak kecil melihat langit malam
Tanyakan tentang terang mana bulan atau bintang?
Besar mana bulan atau bintang?
Terdengan jawaban polos dan lantang
Yaitu bulan
Mengapa aku . . .
Tertipu perasaan
Digemerlap kehidupan
Kenimatannya melenakan melalaikan
Bahwa kebenaran kadang kerlip kecil
Dipekat hiruk pikuk peluh manusian
Enggan kemudian berpaling ditinggal
Dianggap tak mampu menerangi
Sungguh manusia telah tertipu
Tak dapat melihat manakah hakikat
Dan dunia hanyalah titik lecil
Kenikmatannya tiada artinya
Dibandingkan surga-Nya

Cabang berbuah

Pikiranku bercabang
Dan masing-masing cabang berbuah
Kalau suatu pohon berbuah
Pasti mempunyai buah yang sama
Tapi tidak dengan buah pikiranku
Ada yang baik bentuknya
Dan manis rasanya
Ada yang baik bentuknya
Tapi pahit rasanya
Ada yang buruk bentuknya
Tapi manis rasanya
Tapi ada juga yang buruk bentuknya
Dan pahit rasanya
Baik baik atau buruk
Baik manis atau pahit
Aku tidak tahu mana yang boleh dimakan
Karena kadang pahit itu jamu
Dan manis itu candu tanpa disadari juga menjadi racun
Pikiranku bercabang
Dan masing-masing cabang berbuah

Kepakkan sayap

Aku terpaku di tembok rutinitas
Padahal dunia itu luas
Tertahan pekerjaan
Terhimpit beban tanggungjawab

Seakan bosan
Dalam pengulangan tanpa ujung
Tak kutemukan jalan keluar
Melepaskan jeratan ikatan

Aku ingin segera bebas
Kepakkan sayap-sayap
Menembus mega
Melintasi cakrawala
Menyusuri luasnya dunia

Mungkin tidak hanya aku
Mempunyai cita sama
Tapi daya tak ada

Tolonglah
Tunjukkan cara
Wujudkan cita dari angannya
Ya, jadikan nyata

Kertas putih

Kertas putih
Kini tidak suci lagi
Bersihnya telah ternoda tinta hitam
Ulah tangan kanan
Goreskan tulisan atau sekedar coretan
Tuang apa yang kupikirkan
Mengisi waktu luang
Wahai kertas . . .
Sudikah dirimu menemaniku?
Mencetak buah rasaku
Saksi hitam diatasmu
Walai kau akan kumal jadinya
Bahkan tak bentuk rupa karenanya

Sabtu, 13 September 2014

Bebas dan tidak dilarang

Aku ingin bebas
Melakukan apa yang kuinginkan
Tak ada orang yang melarang
Aku tidak ingin ada yang melarang-larang
Tentang semua perbuatan yang kulakukan
Bebas melakukan apapun
Siapakah kamu yang telah melarang orang lain untuk melarangmu?
Kau katakan tidak boleh melarang
Lalu kenapa kamu melarang orang lain untuk melarangmu?
Siapakah kamu yang telah membatasi kebebasan orang lain?
Kau katakan ingin bebas
Lalu kenapa kamu tidak membebaskan orang lain untuk memberikan larangan?
Janganlah melarang orang lain untuk melarang
Dan janganlah membatasi kebebasan orang lain untuk bebas
Jika memang kamu ingin bebas dan tidak ingin dilarang

Nikmati saja

Panasnya hari ini
Kok hujan tidak turun
Lihatlah mereka yang mengeringkan gaplek
Lega karena akan kering sehari saja
Hujan turun terus
Aku pergi pulang kehujanan
Kok tidak terang dulu
Lihatlah petani yang menanam padi
Lega karena tidak perlu menyirami
Bahwa keinginanmu tak selalu terjadi
Dan merupakan keinginan yang lain
Kau hanya mencari yang tidak ada
Takkan pernah berhenti mencari yang tidak ada
Mengapa tidak kau nikmati saja apa yang ada padamu
Atau yang sedang terjadi padamu
Itu lebih membahagiakan

Bisa ngomong

Lagi lagi aku
Dari 30 yang ada disini
Kenapa selalu aku
Kalau mau hukum
Hukum saja
Panas kuping ini mendengarnya
Ucapmu
Ya memang bisanya hanya ngomong
Hanya mengingatkan
Kalau mau
Karena kau melawan
Aku hanya akan menilai seadanya

Kamis, 11 September 2014

Berita

Wartawan . . .
Jika koran-koran masih memberitakan keburukan negeri ini
maka kuikat saja kertas yang mencetaknya
Seraya berseru pada rumput di padang
Mana berita-berita baik dari negeri ini
Lantas kusapu sampah-sampah di halaman
Agar bersih dan sedap di pandang
Orang yang lewat menengok
Mengagumi keindahannya
Aku akan tulus menjadi batu pondasi
Menopang tembok pembangunan
Menjadi benteng kemajuan
Merupakan mimpi negeri ini
Yang dikisahkan dari para pejuang

Senin, 08 September 2014

Caping

Sawah takkan menghasilkan
bila tak kau tanami
Manusia takkan jadi pintar
bila tak belajar

Hijau padi menyenangkan petani
jerih payah menuai hasil
Kuning padi itu tanda
Waktu memanen
Caping setia berada di kepala
Melindungi . . .
Panas mentari yang tak bermaksud menyakiti
Hanya memang tugasnya menyinari
Kita yang harus pintar minteri

Tulang belakang akan tegak
untuk beberapa waktu
Tenaga akan terisi kembali
Melangsungkan hidup
untuk tujuan-Nya

Berikan cinta

Suatu sore
lelah telah berhasil menyandera
raga yang kehilangan tenaga
terkikis perjalanan panjang
bekerja . . .

Mengapa?
Wahai rumput . . .
Tubuh ini harus merasakan sakit
Jawablah . . .
Jangan diam . . .

Kenapa?
Hati ini butuh dicintai
perlu mencintai
Kemanakah cinta ini akan kuberikan?
Bila kuberikan pada Sang Pencipta
Kuberikan pada sesama
Kuberikan pada bumi
Apakah tidak mengapa?
Aku takut dianggap selingkuh
memberikan cinta pada semuanya
Tapi aku ingin dicintai semuanya
Tolong bantu aku
Tunjukkan mana yang benar

Rabu, 03 September 2014

Jangan kalah karena luka

Kita takkan tahu
Dimana akan mendapat luka
Dan itu sakit
Serta perih rasanya
Tapi jangan bersusah hati
Sampai putus asa
Itu hanya sementara
Obati luka itu
Hadapi dengan sabar
Jangan kalah dan tetap tersenyumlah

Luka menguatkan dan mendewasakan
Menjadi tegar karenanya
Kemudian berhati-hati serta waspada
Tidak luka lagi
Kau takkan melukai
Karena tahu rasa sakitnya
Kau tahu rasanya bangkit
Setelah terluka
Untuk itu
Kau menghargai rasa nikmat
Dan cinta yang kuat

Menjadi guru

Ketika aku menjadi guru,
Apakah aku telah mampu?
Dengan ilmu yang benar,
Apakah telah ada padaku?
Mungkin kekuranganku banyak,
Tapi ada sedikit yang kupahami.
Aku ajari diriku terlebih dahulu,
Sebelum mengajar orang lain
Kemudian aku akan terus belajar dan mengajar
Aku akan menjadi teladan belajar
Sebelum menyuruh orang lain belajar
Aku menjadi guru
Dimana pikiranku adalah ucapanku
Ucapanku sebagai perbuatanku
Perbuatanku merupakan diriku

Sadar pada rasa kecewa

Kecewa itu pernah kurasakan
Entah akibat ulahku sendiri
Terluka dan tersakiti
Seakan tiada yang peduli
Hanya sendiri menyendiri

Salahpaham mungkin
Salahsangka menyertai
Menyandarkan harapan tinggi
Aku yang egois
Mementingkan inginku sendiri
Segala hal sejalan denganku
Padahal ada yang beda

Dengan lapang dada kecewa kuterima
Setulus hati aku menyadari
Tak perlu paksaan itu
Dengan menghargai, aku menyeru
Karena takkan ada sempurna itu padaku
Hanya milik pencipta semata
Kesempatan memang terbuka
Untuk melakukan hal yang benar

Selasa, 02 September 2014

Dua hal buat diriku bahagia

Aku pernah kesal pada badanku,
ketika lemah tenaga,
padahal ia bisa kuat.
ketika melihatnya tambun,
seharusnya seimbang.

Aku merasa pikiranku bodoh,
ketika tidak bisa menyelesaikan kesulitan,
padahal mudah dihadapi dengan keuletan.

Aku menyesali perbuatanku,
ketika melakukan kesalahan,
seharusnya kuhindari atau meninggalkannya.

Aku kesal pada diriku,
ketika menghindar karena takut,
padahal bisa kuhadapi serta bersabar.

Aku pernah berburuk sangka,
karena sedikitnya harta,
padahal itu kesempatan supaya aku ihtiar lebih . . .

Aku mencari kebahagiaan,
dan itu bisa aku dapatkan,
karena ada pada diriku sendiri,
tersenyum dan bersyukur
atas apa yang kumiliki.

Senin, 01 September 2014

Tetesan air

Merupakan tetesan air
Menghantam batuan tanpa gentar
Kecil bentuknya tercerai berai
Keras batu akan luluh karenanya
Irama suaranya niscaya akan menenangkan
Tanpa lelah terus menerus
Seperti detak jantung menghidupkan
Siang malam tanpa perduli
Biarlah . . .
Lembut tetesan air
Membentuk kerasnya batu
Sedemikian rupa indah
Melepaskan dahaga mata ini

Bahwa aku

Bahwa aku telah datang
Menangis serta telanjang
Gema adzan aku dengar
Pertamakali kenalkan tuhan
Hidup mulia
Ilmu manfaat
Iman kuat
Mengarungi rimba dunia
Ketetapan hanya milik tuhan
Aku ibadah dan ihtiar
Tugas aku
Tuhan tetap tentukan

Rabu, 27 Agustus 2014

Sadar sempurna

Adalah bintang
Menempel di langit
Indah kulihat
Apakah engkau bahagia?
Karena membahagiakanku
Atau kesepian
Berharap kutemani

Manakah yang membahagiakanku?
Bila berada bersama orang-orang
Atau sendiri, berpikir
Aku mungkin tak memilih
Kutahu, bahagia kadang datang
Pergi begitu saja
Bersama atau sendiri
Siang berganti malam atau sebaliknya
Panas berganti dingin atau sebaliknya
Nikmati nikmat
Tidak atau bahagia
Sama saja itu nikmat
Sadar serta tidak larut kesedihan
Kita sempurna

Hati bahagia

Jangan sakit hati
Lidah itu kadang menyakiti
Walau mungkin tiada maksud
Tapi tetap saja

Jangan sakit hati
Hidup ini lebih indah
Dari apa kata mereka
Anggap angin lalu
Walau terjadi berulang kali

Jangan sakit hati
Lebih baik sabar
Itu manfaat
Bersyukur itu sadar

Jangan sakit hati
Jalani dengan senyum
Itu hanya sebentar
Yang kekal lagi nikmat
Itu seharusnya kau harap

Jangan sakit hati
Biarkan berlalu
Hati lebih mulia
Daripada dengar kata mereka

Aku menolak untuk sakit hati
Biarkan hati menjadi bahagia
Dengan bersyukur dan senyum
Hidup bukan apa kata mereka

Senin, 25 Agustus 2014

Jalan yang kulalui

Kadang lurus serta cepat
Kadang berbelok maka hati-hatilah
Kadang turun serta cepat
Maka waspadalah
Kadang naik dan pelan
Tetap hati-hati dan waspadalah

Jalan yang kulalui
Setiap hari kunikmati
Keindahannya
Pemandangan dari tempat yang tinggi
Pepohonan hijau menyegarkan
Padi di sawah menyenangkan
Sungai dengan air mengalir jernih

Jalan yang kulalui
Kadang pagi sangat dingin
Kadang siang panas
Kadang sore lelah
Kadang hujan membasahi
Tetap itu nikmat
Walau rasa kadang kesal juga

Jalan yang kulalui
Setiap hari ke tempat kerja
Berkendara bersama manusia lainnya
Tetap hati-hati dan waspada
Tetap itu karunia

Minggu, 24 Agustus 2014

Ilmu

Ilmu, akan kucari terus
Sampai hayat meninggalkan badan
Tidak akan sia-siakan akal
Akal yang membedakan
Antara mahluk yang terciptakan

Apa yang kau tahu
Sungguh sangatlah sedikit
Takkan habis pengetahuan
Bilapun usiamu digunakan seluruhnya
Untuk mencarinya
Aku tak mau hanya diam
Aku akan jadi bagian pengetahuan itu

Akan ada kesulitan
Mungkin kesusahan
Namun pasti akan ada jalan
Serta kemudahan

Berlelah- lelahlah, akan kau temui nikmatnya istirahat
Panen terjadi setelah menanam
Serta memelihara dengan konsisten

Air mengalir lebih jernih
Daripada air diam
Yang lama-lama akan keruh
Berubahlah
Bergeraklah
Yang kekal adalah perubahan
Jika diam maka tunggulah kerusakkan

Emas takkan jadi perhiasan yang indah
Tanpa dipanaskan
Dibentuk ditempa
Digosok dibersihkan

Berjuanglah
Nikmat ada pada perjuangan
Dan juga setelahnya
Gapailah ilmu dimanapun
Atau kemanapun

Utarakan saja

Tidak ada yang tahu
Apa yang ku mau
Begitu pun aku tidak tahu
Apa pikiran mereka
Mauku belum tentu
Merupakan pemikiran mereka
Maka ungkapkan pikiranmu
Dengan baik serta jelas
Sehingga apa yang kau mau
Bisa menjadi pemikiran mereka
Kadang mauku juga
Adalah pikiran mereka

Jumat, 22 Agustus 2014

Ingat Allah

Aku telah lalai
Ampuni aku

Kau telah berikan siang dan malam
Dan aku menikmatinya
Tapi aku kurang bersyukur
Pada Pencipta siang dan malam

Lebih banyak waktu yang aku gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
Lebih banyak waktu yang aku gunakan untuk menuruti keinginan yang sia-sia
Tapi aku lalai mengingat
Pada Sang Pemberi nikmat

Maafkan aku
Engkau maha penerima maaf

Aku ingin banyak mengingat Engkau
Disertai dengan rasa tulus
Aku ingin berada di surga-Mu
Aku takut pada-Mu
Akan murka-Mu
Serta neraka-Mu

Selasa, 19 Agustus 2014

Hidup sekali

Yang tak terlihat mata
Belum tentu tidak ada
Kadang itulah yang sebenarnya

Yang tampak di depan mata
Malah itu yang tidak ada
Hanya fatamorgana
Tipuan untuk yang tidak berpikir
Serta tak waspada

Gunakan akal dengan sebaiknya
Bekali dengan ilmu
Gapailah derajat yang mulia
Jangan tersesat dalam rimba kehidupan
Carilah bekal untuk hidup yang kekal
Beruntunglah yang diberi petunjuk
Serta mengikutinya
Celakalah yang tidak mau mengikuti petunjuk
Sesungguhnya sedikit sekali yang bisa kamu ketahui dari dunia ini
Hidup sekali
Mungkin seribu tahun dalam bilanganmu
Maka hiduplah penuh arti

Jangan sombong

Kadang mulut ini bersuara kasar
Kadang mata ini melotot mengancam
Kadang diri ini merasa lebih tinggi dari yang lain
Siapakah dirimu yang merasa lebih hebat
Angkuh dan sombong dihadapan sesama
Apakah kamu dapat mengangkat gunung
Atau memindahkan lautan
Bersikaplah lembut dan kasih pada sesama
Sederhana dan istiqomah Dia lebih suka
Hanya Dia yang lebih utama
Yang telah mencipta dan akan kembali pada-Nya
Setiap saat harus ingat pada-Nya
Engkau akan selamat

Sabtu, 16 Agustus 2014

Benar

Apakah aku telah menjadi orang yang benar?
Atau hanya merasa benar menurut perasaanku saja
Aku telah berusaha mencari tahu yang benar
Aku telah mencoba bertindak atas dasar yang benar
Tapi tetap hanya berdasar pada benar sesuai perasaanku
Apakah aku telah benar - benar benar
Benar itu hanya milik-Mu
Maka aku serahkan semua pada-Mu
Apakah aku telah benar.

Jodoh

Tulang rusukku
Berubah cantik dan sempurna
Kau akan kembali padaku
Melengkapi hidupku

Jodoh yang berasal dari rusukku
Aku mencari dirimu
Segeralah tunjukkan dirimu
Lengkapilah hidupku

Mengarungi kehidupan
Berbagi ceria dan bahagia
Menikmati keindahan
Bersama sampai akhir jiwa

Jumat, 15 Agustus 2014

Aku pilih

Baik atau buruk
Aku pilih baik
Benar atau salah
Aku pilih benar
Pahala atau dosa
Aku pilih pahala
Surga atau neraka
Aku pilih surga

Bila tak kenal pahala, pasti mengenal benar
Bila tak tahu surga, pasti mengetahui baik
Karena tidak ingin disalahkan
Karena tidak ingin buruk

Untuk masuk surga, perlu banyak pahala
Untuk dapat pahala, banyaklah berbuat baik dan bertindak benar
Bukan hanya pada alam
Bukan hanya pada sesama manusia
Tapi juga yang utama, menyembah Sang Pencipta
Tuhan semesta, Allah

Bintang

Bintang bertebaran di langit
Kerlip - kerlip, kecil tampak
Indah menghiasi gelap
Takjub aku memandang

Senang serasa hati
Pikiran pun tenang
Hilang sejenak penat

Ingin selalu memandang bintang
Bintang-bintang yang terang
Di tiap malam

Menjadi teman renungan
Menenangkan pikiran
Tuk menemukan kebenaran

Selasa, 12 Agustus 2014

Mudah - mudahan mudah

Apa yang ku tahu
Tidak sepenuhnya aku tahu
Tapi aku akan mencari tahu
Apa sebenarnya yang ku tahu

Mudah - mudahan mudah
Menjalani hidup dengan amanah
Menaati perintah Allah dengan mudah
Menekan segala nafsu amarah

Mudah - mudahan mudah
Bekerja mencari nafkah
Lagi halal dan barokah
Dan selalu bersedekah

Mudah - mudahan mudah
Menuntut ilmu mendapat karomah
Di beri kekuatan serta hikmah
Pikiran tenang lagi fathonah

Senin, 11 Agustus 2014

Ingatlah manusia

Dari tanah kembali menjadi tanah
Tanah hanyalah sandangan bagi jiwa
Tanah yang di bentuk, raga
Bentuk yang sempurna, manusia

Lahir tanpa membawa apa-apa
Tak bisa apa-apa
Hidup bersusah payah mencari apa-apa
Mati takkan bisa membawa apa-apa
Lalu apa bedanya?

Ada bedanya
Sekali lagi, akan ada bedanya
Hidup itu
Kau gunakan untuk apa?
Tempat pijakan itu
Kau perlakukan seperti apa?
Nikmat itu
Kau gunakan untuk apa?
Suatu masa akan ada pertanggungjawabannya
Ingatlah, dan beri peringatanlah
Bagi mereka yang takut akan hari akhirat

Sabtu, 02 Agustus 2014

Pasti bisa

Gunung tegak menjulang
Siang malam bergiliran
Matahari bertahan dalam masa yang panjang
Bintang menghiasi malam memberi keindahan
Pasti bisa
Mewujudkan mimpi
Dengan usaha dan doa
Patang menyerah dan putus asa
Bekerja keras sekira tenaga mampu
Waktu bukan kendala
Sejam sehari sebulan setahun
Tidaklah mengapa
Semangat takkan padam karenanya
Selama jiwa bersatu dengan raga
Siapa bersungguh-sungguh
Akan berhasil nantinya
InsyaAllah

Jumat, 01 Agustus 2014

Istiqomah

Bulan barokah usai sudah
Kemudahannya jangan pudar
Aku harap istiqomah
Melaksanakan sholat tepat waktu
Serta secara berjamaah
InsyaAllah
Juga tambahan rowatib
Mengucapkan istigfar
Diantara adzan dan iqomah
Aku harap istiqomah
Lisan yang terjaga
Hanya mengucap kata yang manfaat
Bukan perkataan kotor, dusta apalagi menyakiti
Mata yang terpelihara
Hanya melihat yang baik
Bukan nafsu sesat melihat maksiat
Telinga yang tenteram
Hanya mendengar suara yang benar
Dan juga indah
Bukan isu yang tidak diketahui benarnya
Apalagi fitnah yang dapat memecah belah saudara
Pikiran yang kreatif lagi membangun
Bukan pikiran negatif
Atau khayalan seorang pemalas
Hati yang selalu ingat pada-Mu
Dapat mengendalikan hawa nafsu
Bukan yang iri pada sesama
Apalagi yang menyimpan dendam
Sekali lagi
Aku harap istiqomah
Ibadahku, ucapanku, pikiranku, tindakanku
Untuk Allah semata
InsyaAllah
Karena Engkaulah yang Maha Berkehendak
Memberi petunjuk atau menyesatkan
Memberi rizki atau mencabutnya
Memuliakan atau menghinakan
Jadikan aku hamba-Mu yang taqwa

Selasa, 29 Juli 2014

Puasa

Engkau perintahkan padaku
Aku dengar aku taat
Karena Engkau penciptaku
Yang Ahad
Kepada-Mu aku menyembah

Karenanya lisan ini terjaga
Dari ucapan kotor lagi menyakiti
Mata ini terpelihara
Dari nafsu maksiat
Telinga terhindar
Dari desas-desus pergunjingan
Karena aku takut
Puasaku sia-sia

Rahmat itu
Ampunan itu
Pahala itu
Engkau datangkan
Engkau lipatgandakan
Pada saat bulan puasa
Tak akan kulewatkan
Tasbih tahmid takbir tahlil
Serta istigfar ku ucapkan terus menerus
Sholat ku kerjakan tepat waktu lagi berjamaah
Tak lupa tarawih dan dhuha
InsyaAllah
Quran ku khotamkan berulang-ulang
Semua itu untuk-Mu
Aku takut kepada-Mu

Senin, 21 Juli 2014

Masa sehat

Tak disadari nikmat sehat
Sampai hilang sehat
Berganti sakit
Yang takkan bisa kutolak
Hanya kepayahan yang terasa
Rindu sehat pastinya

Engkau maha kuasa
Memberi dan mencabut nikmat
Hamba yang durhaka
Tak mampu mensyukuri nikmat
Ketika sakit datang
Aku mengeluh merintih menangis
Padahal Engkau lebih banyak beri sehat
Maka ampuni aku
Maafkan aku
Akan kuterima sakitku
Semoga aku termasuk orang yang sabar
Semoga sakitku menghapus dosaku
Semoga sakitku mengingatkan nikmat sehatku
Semoga sehatku kugunakan untuk banyak mengingat-Mu
Semoga sehatku kumanfaatkan untuk beribadah kepada-Mu
Sehatku dapat mengikuti perintah-Mu
Sehatku menjauhkanku dari larangan-Mu
Sehatku bermanfaat bagiku
Untuk dunia dan akherat

Kamis, 17 Juli 2014

Pahala

Senangkah dapat pahala
Pahala yang sering mereka katakan
Mereka teruskan dari Utusan
Berulang-ulang di gemakan
Darimana kudapatkan pahala
Seperti apa itu pahala
Kapan ada pahala
Jika aku berbuat baik
Jika aku berbuat benar
Jika aku mengikuti perintah
Jika aku melaksanakan petunjuk
Jika aku ibadah
Pahala banyak
Tak terhitung
Berguna untuk bekal
Yang kekal
Asal percaya
Mati pasti
Surga manfaat pahala

Siapa

Angin terbang kemana saja
Bebas tak terikat
Aku pergi pulang
Punya tanggungjawab

Angin menghancurkan
Air merendam
Api membakar
Tanah meruntuh
Aku bisa menghancurkan
Membakar, merusak

Apa yang kuinginkan
Seperti angin

Telah diciptakan sebaik ciptaan
Lebih kurang sudah digariskan
Petunjuk telah dibuat
Gunakan
Kau dapatkan keridhoan
Apalagi yang kau harapkan

Rabu, 09 Juli 2014

Jangan putus asa

Harapanku
Usahaku
Pilihanku

Menang merupakan keinginan
Kalah bukan pilihan
Tapi kadang itu kenyataan

Sesak rasanya dada ini
Karena harapan tak kesampaian
Putus asa tak terbayang sama sekali
Itu hanya sementara
Pastinya ada hikmah dari kejadian ini
Menerima kehendak itu ketaatan kepada-Nya
Tinggal do'a dan harapan baru
Itulah hidup, nikmati lebih berarti

Kamis, 03 Juli 2014

Puasa

Kewajiban, ketaatan atau kebutuhan
Senang, bahagia, pahala, dosa atau tersiksa
Perintah itu datang tiap tahun
Kamu undang, rindukan atau abaikan
Dia tetap datang
Sambut dengan keceriaan atau kesusahan
Akan ada perbedaan
Tamu itu membawa pahala-pahala
Jika kamu laksanakan dengan iman
Kamu hanya akan dapat letih dan haus
Jika karena keterpaksaan
Jika kamu banyak dosa
Ampunan itu ada di dalamnya
Dengan banyak memohon ampunan kepada-Nya
Kamu dimudahkan melaksanakannya
Karena setan dibelenggu dan dilemahkan
Neraka ditutup dan dikunci rapat
Surga dibuka selebarnya
Agar kamu dapat merasakan kenikmatannya
Di sana juga ada lailatuqodar
Apakah kamu tidak tergiur itu semua
Kalau kamu hamba yang iman
Tentu akan memanfaatkannya
Mencari pahala sebanyak-banyaknya
Agar kamu mendapat gelar taqwa
Apa yang lebih tinggi dari itu

Sabtu, 28 Juni 2014

Renungan

Pejamkan mata dan terlintas pikiran
Khayalan dan angan - angan
Menyenangkan membuaikan
Kenyataan tak seperti itu
Setidaknya kubayangkan
Terjaga melupakan
Kembali kenyataan
Tak seindah angan - angan
Ingin kudekatkan
Cara yang kucari - cari
Semoga Kuasa mengizinkan
Pantas kudapatkan
Jerih payah kuusahakan
Demi kesuksesan keselamatan kebaikan

Selasa, 24 Juni 2014

Sederhana

Air bening berada disungai
Melepaskan penat dan lelah
Daun hijau pepohonan pegunungan
Menenangkan jiwa pikiran
Menyegarkan
Menumbuhkan semangat

Yang hampir hilang
Terampas rutinitas
Yang hampir rusak
Terlindas bosan
Atau terlupakan
Menjadi mesin bernyawa

Pagi siang sore malam
Panas dingin kemarau hujan
Terus berulang
Apa yang membedakan

Sederhana
Hiasi dengan senyuman
Bahagia itu bersyukur pada-Nya
Manfaat
Lebih baik dari sebelumnya

Selasa, 17 Juni 2014

Keluar lubang

Lubang, aku jatuh
Berulangkali masuk
Walau sudah tahu itu lubang
Sakit, setelah keluar
Lupa ketika di dalam
Karena gelap dan hilap
Peperangan tiada akhir
Merasa batu tak berguna
Tak perlu tanggungjawab
Daripada jatuh ke lubang yang sama

Senin, 16 Juni 2014

Ingat

Langit hitam kadang kurindukan
Dibalik gelapnya ada harapan
Tunas menggeliat menumbuhi bumi
Doa yang dipanjatkan petani
Senyum menghiasi wajahnya

Angin dingin mengerutkan kulit
Mereka yang tidak suka
Jangan kasar salahkan
Tidak tahu guna
Bahwa itu hidupnya juga

Bencana tak tahu datangnya
Hitam itu bisa sejadinya
Kalau manusia lupa asalnya
Sesal mungkin dibelakang adanya
Hadapi dengan percaya
Hikmah ada setelahnya
Taubat selalu terbuka
Allah maha segalanya

Minggu, 15 Juni 2014

Angka-angka

Mereka kebanyakan benci
Tapi aku beda malah menyenangi
Aku tidak suka
Itu yang mereka ucapkan
Angka yang membingungkan
Sulit serta tidak ada gunanya
Itu pikirnya
Kalau tidak suka jangan maki
Bukan salahnya dapat nilai tidak tinggi

Coba hitung uang
Apakah mereka tidak mengerti arti
Sebutkan negara maju
Disana mereka menghargainya
Mereka kuasai
Kuatkan dasar dan temukan kemajuan
Bukan karena angka-angka
Tapi langkah dan aturannya
Itu yang utama
Belajar matematika


Aku ingin berkeliling pulau jawa

       Judul itu dibuat untuk mendorong diriku untuk bisa melaksanakannya. Keinginan itu sudah lama terpikirkan dan sampai sekarang belum padam. Semoga dengan menuliskannya aku dapat menjaga keinginan itu serta mewujudkan. Walaupun belum tahu waktunya kapan.
       Aku tinggal di jogja. Alasan untuk keliling pulau jawa karena ingin mengetahui keindahan alam tiap daerah, kebudayaan yang dimiliki apakah itu tempat wisata, pertunjukan, bangunan bersejarah, pendidikan atau tempat yang unik. Intinya ingin mengetahui ciptaan-Nya setidaknya di pulau jawa ini.
      Rencananya singgah di setiap kabupaten kemudian menginap satu dua tiga hari untuk menjelajahi semua yang ada di tempat itu. Tidak harus dilakukan secara terus menerus atau langsung dari kabupaten ke kabupaten. Tapi mungkin ada kesempatan liburan kemudian pergi ke kabupaten ini. Kemudian pulang, di liburan yang lain pergi ke kabupaten berikutnya. Begitulah rencananya sampai semua kabupaten dapat ku kunjungi. Semoga aku mempunyai dana dan waktu untuk melakukannya. Atau diberi kemudahan untuk mewujudkannya. Baik secara ku rencanakan atau tidak terrencanakan.

Perang ini

Aku telah memilih
Untuk berpihak kebenaran
Berseberangan dengan pembangkang

Tapi perang ini
Tak berkesudahan
Sampai hilang ruh
Melayang meninggalkan raga

Aku benci
Menyesal
Pembangkang bila mempengaruhiku
Maksiat itu kulakukan
Perintah itu kulalaikan
Dosapun terasa kubesarkan

Kemudian ampun
Kuucapkan berulang-ulang
Tapi kadang pembangkang
Memenangkan perang
Dosa kembali kuciptakan
Itu yang diinginkan pembangkang
Membuatku merasa terhinakan
Karena menampurkan haq dan batil

Aku takkan menyerah
Untuk menang perang
Melawan pembangkang
Aku tekadkan
Karena Allah penerima ampunan
Hamba yang tersesat dan hilang
Allah bersamaku

Sabtu, 14 Juni 2014

Agar semangat

Apa yang paling kamu sukai
Lalu kalau itu kamu lakukan terus
Apakah akan bosan

Kerjakan apa yang kamu sukai
Selingi dengan kegiatan lain
Agar kamu tetap semangat
Untuk mengerjakan yang kamu sukai

Jumat, 13 Juni 2014

Muda berkarya

       Indonesia merupakan negara yang besar menurut luas daerah dan banyak penduduknya. Luas daerah itu kenapa tidak mensejahterakan penduduknya. Misal kategori penduduk sejahtera adalah yang mempunyai kekayaan di atas seratus juta, rumah terbuat dari dinding bata dengan ukuran 10 m x 20 m, dan berpenghasilan tetap. Banyak yang mempunyai rumah tapi sempit atau rumahnya terbuat dari kayu, bambu. Penghasilan pendudukpun tak menentu dan tidak mencukupi.
       Digunakan untuk apa daerah yang luas itu. Mungkinkah hanya dimiliki sebagian kecil orang saja. Atau daerah itu tidak dimanfaatkan untuk kesejahteraan penduduk.
       Penduduk yang banyak, tentu banyak tenaga yang bisa di gunakan untuk membangun dan mensejahterakan dirinya. Apakah sudah diajak untuk membangun atau mereka harus mempunyai berusaha berdiri sendiri. Tidakkah pernah mereka dengar cerita aapu lidi yang diikat lebih mudah dan cepat membersihkan kotoran dedaunan. Jika penduduk bekerjasama untuk membangu maka itu akan lebih mudah dan cepat.
       Janganlah bodohi mereka, ajaklah bersama-sama untuk membangun indonesia. Mereka yang mempunyai keahlian di bidang industri dukunglah dengan cara mempermudah perizinan, buatlah peraturan untuk melindungi karyawannya, buatlah sinergi dan kepercayaan antara pengusaha. Jangan karena mencari keuntungan sesaat yang dapat merugikan masa depan.
       Mereka yang menjadi petani, dukunglah dengan memberi penyuluhan cara bertanam, pupuk yang tersedia terus menerus, keutuhan antar petani. Janganlah petani di permainkan dengan kelangkaan pupuk dan kenaikan harganya. Atau mempermainkan harga panenya sehingga petani rugi. Mereka adalah saudara sebangsa. Jangan demi untung sesaat mereka terus rugi. Ikut berbahagialah jika banyak penduduk indonesia yang sejahtera.
        Untuk mendukung usaha penduduk indonesia, buatlah sarana yang dapat meningkatkan usaha mereka. Jalan yang dapat dilalui kendaraan dan transportasi umum yang memadai untuk digunakan.
Jalan yang harus menjangkau seluruh daerah indinesia sampai pelosok. Transportasi umum yang nyaman dan tersedia tiap waktu.
       Marilah bangkit muda indonesia. Bangun indonesia dari sekarang. Untuk sejahtera bagi diri kitadan anak keturunan kita. Bahagialah jika bersana sejahtera. Jangan mengorbankan mereka untuk kepentingan sesaat yang merugikan dengan berbuat curang. Korupsi, menghambat kreatifitas, malas, atau membidohi dan menekploitasi sumber alam dan manusia indonesia. Sekalu lagi muda berkarya untuk kesejahteraan indonesia.

Milik Allah

Mungkin aku berbicara sombong
Mungkin aku berjalan angkuh
Tidakkah aku ingat
Lidah siapa yang aku gunakan
Tidakkah aku pikir
Kaku siapa yang aku gerakan

Mereka yang baru masuk liang lahat
Mempunyai tangan
Tapi tidak bisa digerakan
Mempunyai mata
Tapi tidak bisa melihat
Mempunyai telinga
Tapi tidak bisa mendengar
Apakah ada bedanya
Dengan yang madih hidup
Semua organ mereka

Tidakkah sekali saja aku renungkan
Milik siapa
Tangan
Kaki
Mata
Telinga
Mulut
Sehingga aku gunakan dengan seenaknya
Tidaklah diciptakan untuk maksiat
Melanggar larangan
Dan melalaikan perintah

Itu semata milik Allah
Tunjukanlah benar agar aku mengikutinya
Bahwa salah jauhkan aku darinya

Kamis, 12 Juni 2014

Baik budi

Orang hidup kebanyakan
Takkan puas dengan yang dimilikinya
Tapi beda dengan orang yang selalu bersyukur
Optimis Allah tunjukkan hikmah

Sederhana
Karena Allah bersamaku

Dan usaha
Untuk hidup di dunia
Lalu sholat khusyuk
Firdaus tempat kembaliku
Elok
Baik budi laku lisan
Roh akan tenang
Indah damai aman
Yang aku inginkan
Aku bulatkan tekad
Nyata
Tembok benteng
Ombak jadi rintangan

Rabu, 11 Juni 2014

Ampuni aku

Aku tidak tahu
Untuk apa aku dilahirkan
Sampai Engkau turunkan Utusan

Berapa kali
Pikiran buruk yang terlintas
Rencana jelek yang dibuat
Khayalan kotor yang bayangkan

Berapa banyak
Perkataan kotor yang terucap
Perkataan buruk yang menyakiti
Perkataan yang mendurhakai
Perbuatan jahat yang dilakukan
Perbuatan maksiat yang terulang
Nasehat baik yang aku abaikan
Larangan yang aku langgar

Ya Allah
Ampuni aku
Semoga
Ibadahku menghapus dosaku
Ibadahku mendekatkan surgaku
Ibadahku menghadapkanku kepada-Mu
Dalam keadaan bersih
Dzikirku menambah pahala di sisi-Mu
Sedekahku menghilangkan penyakit hati diriku
Amalan baikku membahagiakan hidupku di dunia
Amiin

Selasa, 10 Juni 2014

Senyum

Aku tidak pandai
Menebak orang baik
Atau tidak

Aku kadang senang
Melihat gadis cantik

Aku bahagia
Mendapatkan keinginan

Baik tidak
Cantik tidak
Aku senang
Melihat orang
Dengan seyuman
Menghias muka